Upaya Peningkatan Kemampuan Guru IPA Kota dan Kabupaten Solok dalam Merancang, Melaksanakan dan Mempublikasikan Hasil Penelitian Tindakan Kelas
DOI:
https://doi.org/10.24036/semesta/vol2-iss1/36Abstrak
Tenaga pendidik yang selanjutnya kita sebut guru, pada hakikatnya dituntut untuk memiliki kompetensi yang meliputi empat kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Pada kompetensi professional, guru diharuskan menguasai bidang yang diasuhnya dan dapat melakukan perbaikan terus menerus sebagai bentuk usaha peningkatan kompetensinya. Salah satu usahanya adalah dengan melakukan kegiatan penelitian dan menghasilkan karya-karya ilmiah. Pemerintah sendiri juga memfasilitasi dan memotivasi guru untuk secara konsisten dan berkala mengembangkan kompetensi ini, salah satunya adalah mengharuskan guru menghasilkan karya ilmiah sebagai persyaratan pada kegiatan kompetisi guru seperti kegiatan guru berprestasi, guru teladan dan sebagainya. Selain itu, untuk kenaikan pangkat tertentu sekarang juga diwajibkan bagi guru-guru menghasilkan karya ilimiah maupun membuat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di kelas yang diajarnya yang tak lain adalah untuk menghasilkan SDM guru yang terbaik.
Fokus Bimbingan Teknis yang diberikan yaitu berupa pendampingan dalam membuat proposal, item penilaian untuk pelaksanaan PTK dan pembuatan artikel dari hasil pelaksanaan PTK. Data awal dari subjek yang diteliti yaitu Guru IPA SMP Kota Solok dan Kabupaten Solok memperlihatkan sebagian besar subjek menemukan kendala dalam penulisan proposal PTK (88%) maupun dalam melaksanakan PTK (70%), sebagian besar belum pernah melaksanakan PTK (61%) serta sebagian besar belum pernah mempublikasikan hasil PTK (82%). Sisi positifnya adalah sebagian besar subjek telah pernah mendapatkan pelatihan terkait PTK (85%) dan merasa kurang dari pelatihan yang telah mereka terima (67%). Dari kondisi tersebut terlihat perlunya diberikan Bimbingan Teknis bagi subjek agar pada akhirnya dapat meningkatkan kompetensi subjek, terkhususnya kompetensi professional.
Setelah diberikan pembekalan, pendampingan dan pembinaan terhadap subjek yang diteliti, terlihat perubahan yang cukup signifikan. Sebanyak 50% guru mendapatkan peningkatan motivasi dalam melaksanakan PTK, 45% guru telah mengalami penngkatan dalam kemampuan berpikir, 59% guru telah dapat menyelesaikan kendala yang dihadapainya terkait PTK, 45% guru menilai kreativitasnya meningkat setelah mengikuti kegiatan bimbingan teknis serta 59% guru merasakan terciptanya bentuk kolaborasi antar sesama guru matapelajaran IPA dalam melaksanakan PTK.